DIAHROSANTI.NET, PONTIANAK– Kegiatan hari pertama, pada 11 September 2023 dibuka tepat sesuai jadwal jam 9 00 wib di Aula Gedung Lantai 4 Kampus II Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo yang diikuti oleh 546 mahasiswa-mahasiswi Falkutas Kesehatan diantaranya 288 orang dari Keperawatan, 502 dari Kebidanan dan 22 mahasiswa yang mengikuti secara online.
Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya pembukaan oleh keynote speaker dr.Karolin Margaret Natasha,MH memberikan pandangan dan pengetahuan berkaitan teknologi kesehatan yang sangat memberikan semangat kepada para peserta kegiatan terkhusus mahasiswa untuk fokus menjadi tenaga kesehatan yang disiplin dan profesional.
Tema yang dibawa oleh Karolin juga terkait Perkembangan IPTEK bagi Tenaga Kesehatan.
Dalam sesinya, Karolin menegaskan bahwa misi orang-orang yang bergerak dalam bidang kesehatan yaitu untuk menciptakan kesehatan untuk menyelamatkan dunia lewat pelayanan.
Baginya, yang terpenting adalah mengedukasi dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan sehingga mengurangi kesenjangan kesehatan dalam masyarakat.
“Pola platfrom sekarang yang banyak dan potensial untuk mencemari kesehatan. Pola makan dan pola hidup yang tidak teratur,” kata Karolin.
Kemampuan digital
Seiring perjalanan waktu, orang-orang cenderung mengabaikan pola hidup yang sehat sebagaimana diketahui secara umum.
Untuk itu menurut Karolin bahwa Tenaga Kesehatan adalah sesuatu yang profesional guna mengabdikan diri serta berkomitmen dengan integritas dan kemajuan di bidang kesehatan.
Dengan semangat untuk terus berkolaborasi dan pembaharuan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidangnya.
Karolin juga menegaskan bahwa Urgensi Tantangan Kesehatan Satu Dekade ke Depan diantaranya ada Krisis Perubahan Iklim, Distribusi kesehatan untuk daerah krisis ataupun konflik, Kesetaraan layanan kesehatan, Akses terhadap perawatan, Pencegahan penularan wabah penyakit, Kesiapan menghadapi epidemi, Produk-produk yang tidak terjamin keamanan, Rendahnya investasi terhadap petugas medis, Keselamatan generasi muda, Peningkatan kepercayaan public tenaga kesehatan, Pemanfaatan kemajuan teknologi, Ancaman resistensi antimikroba dan obat-obatan.
Tantangan Kesehatan di Indonesia
Dalam sesinya, Karolin memaparkan tentang kasus “Penyakit Menular”. Dia mengatakan Saat ini Negara Indonesia sedang menghadapi triple burden/beban tiga kali lipat berbagai masalah penyakit : Pertama, Adanya Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging seperti Covid-19 dan Hepatitis.
Kedua, Penyakit Menular belum teratasi dengan baik. Ketiga, Penyakit Tidak Menular (PTM) cenderung naik setiap tahunnya.
Selain itu dia juga menyampaikan tentang beberapa jenis “Penyakit Tidak Menular” diantaranya ada Angka PTM sejak tahun 2010 mulai meningkat. Pola makan, pola asuh, pola gerak dan pola makan (tinggi kalori, rendah serat, tinggi garam, tinggi gula dan tinggi lemak) yang diikuti gaya hidup sedentary lifestyle, memilih makanan junk food/siap saji; Ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, stres dan kurangnya istirahat memicu timbulnya penyakit Hipertensi, Diabetes Militus, Obesitas, Kanker, Jantung, dan hiperkolesterol.
Sejalan dengan itu, Karolin mengharapkan kepada semua mahasiswa Falkutas Kesehatan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo untuk menciptakan kondisi kesehatan masyarakat sebaik mungkin, mempromosikan kesehatan untuk menjaga keselamatan dunia, dan melayani yang membutuhkan.
Baginya Pentingnya Kampanye Kesehatan haruslah menjadi penggalakan yang utama yakni tentang Peningkatan Kualitas Hidup dan Pencegahan Penyakit.
Menurut dia kemampuan literasi digital harus ditingkatkan dan menjadi sorotan utama.
Sebelum berakhirnya sesi pertama, Karolin menyampaikan untuk tetap semangat menimba ilmu dan tetap bangga dalam profesi yang diemban.
“Agar kita menjadi generasi yang mampu bersaing dalam situasi apapun,” tambah Karolin. *(Jans