DIAHROSANTI.NET, PONTIANAK– Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo lantai 4 Gedung Kampus II Pontianak masih di hari yang sama senin 11 September 2023, Maria Cherry G. Tanodra, MAN, RN dari Colegio de San Juan de Letran Calamba, Laguna, Philippines.
Dia merupakan narasumber terakhir pada hari pertama dalam seminar internasional bersama Falkutas kesehatan yang diikuti oleh 546 mahasiswa falkutas kesehatan.
Dalam sesi itu Asst. Prof. Maria Cherry G. Tanodra, MAN, RN mengangkat tentang topik: Tren Terkini dalam Keperawatan Ibu dan Anak.
Tentang Asst. Prof. Maria Cherry G. Tanodra, MAN, RN
Sedikit tentang Maria Cherry, dia merupakan Dekan Sekolah Keperawatan Colegio of San Juan de Letran Calamba Laguna Filipina sejak tahun 2018.
Dalam biografinya, dia lulus dengan gelar Sarjana Keperawatan dari Universitas Santo Tomas (UST), Manila, Filipina pada tahun 1994.
Seorang alumnus Thomasian dari awal hingga studi pascasarjana.
Dia menyelesaikan gelar Master of Arts in Nursing pada tahun 2010 dan saat ini sedang menyelesaikan gelar doktor dalam bidang Keperawatan di Universitas Our Lady of Fatima Valenzuela, Filipina.
Dia juga merupakan seorang perawat yang sangat dinamis dan berkomitmen dengan pengalaman lebih dari 12 tahun dalam memberikan perawatan komprehensif berkualitas dan holistik kepada beragam pasien dari Unit Bedah Medis dan Unit Perawatan Anestesi Pasca di Philippine Heart Center dan UST Hospital Inc., Manila, Filipina.
Pada tahun 2006, beliau menjadi bagian dari fakultas UST College of Nursing (CON) di mana keahliannya dalam Keperawatan Ibu dan Anak berkembang, termasuk sebagai seorang pereview yang banyak dicari dalam bidang Keperawatan Obstetri untuk Ujian Lisensi Keperawatan Filipina.
Maria Cherry adalah seorang pemimpin yang berkomitmen dan berpikiran maju.
Pengangkatannya dalam administrasi termasuk menjadi Sekretaris Kolese Keperawatan UST selama perayaan quadricentennial tahun 2010-2012; Asisten Direktur pada tahun 2015, dan Direktur pada tahun 2016-2018 di Kantor Alumni UST.
Dia juga merupakan kekuatan yang patut diperhitungkan dalam mengorganisir inisiatif dan proyek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup berbagai individu, kelompok, dan komunitas.
Dia aktif terlibat dalam program-program yang meningkatkan kesejahteraan perawat dan anggota masyarakat yang terpinggirkan.
Maria Cherry pernah menjadi Presiden pendiri Klub Toastmasters Perawat yang didirikan pada Juli 2023.
Sejak tahun 2022, dia menjabat sebagai Co-Chair Komite Kesiapsiagaan Bencana Persatuan Perawat Filipina, Cabang Nasional.
Pada tahun 2020, beliau menjabat sebagai wakil presiden Persatuan Perawat Filipina Cabang Manila Zona 1. Sejak tahun 2018, dia menjabat sebagai Presiden Shelter for Mankind Foundation Inc.
Dia saat ini adalah Wakil Besar Odd Fellows Shelter for Mankind.
Yang lebih penting, dia menganggap dirinya diberkati menjadi istri seorang administrator pemerintahan yang taat kepada Tuhan dan berorientasi pada pelayanan, ibu dari tiga putra yang berprestasi, dan nenek dari dua cucu perempuan yang sangat cantik dan cerdas.
Dampak Covid 19 terhadap kesehatan Ibu dan Anak
Materi yang diusung dalam sesi ke dua ini merupakan tema khusus tentang “Tropical and Infectious Diseases In The Era Of Automation And Digital Health”.
Memang, sebelum memulai sesinya dia mengaku bahwa Informasi yang disampaikan dalam sesinya itu tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional.
“Saya bukan seorang dokter, dan saya tidak memberikan nasihat medis apa pun,” katanya.
Dia juga menambahkan jika peserta memiliki masalah medis, harap berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Informasi yang disampaikan didasarkan pada penelitian dan pengalaman pribadi pembicara, dan mungkin tidak akurat atau lengkap.
Dalam materinya itu, dia menyampaikan bahwa kesehatan perempuan dan bayi selama periode mulai dari 22 minggu kehamilan yang telah selesai hingga 7 hari setelah kelahiran.
Hal itu mencakup waktu sebelum kelahiran (perawatan prenatal), selama kelahiran (persalinan dan pengiriman), dan setelah kelahiran (perawatan postpartum).
Maria Cherry juga mengenalkan tentang faktor-faktor utama yang mempengaruhi kesehatan perinatal diantaranya ada Kesehatan ibu: Kesehatan ibu sebelum, selama, dan setelah kehamilan dapat memiliki dampak besar pada kesehatan bayi.
Kedua, Perawatan prenatal: Perawatan prenatal sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Perawatan prenatal dapat membantu mendeteksi dan mengelola masalah kesehatan, serta memberikan edukasi dan dukungan kepada ibu hamil.
Ketiga, Komplikasi saat melahirkan: Komplikasi saat melahirkan dapat terjadi dalam setiap kehamilan, tetapi lebih mungkin terjadi pada wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.
Kemudian keempat, Perawatan postpartum: Perawatan postpartum penting untuk membantu ibu pulih dari persalinan dan memastikan kesehatan bayi.
Perawatan postpartum juga dapat membantu mencegah depresi postpartum.
Pembangunan berkelanjutan
Maria Cherry menegaskan dalam materinya itu tentang pentingnya tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) adalah seperangkat 17 tujuan yang diadopsi oleh semua negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015.
“Tujuan-tujuan ini bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet, dan memastikan bahwa semua orang menikmati kesehatan, keadilan, dan kemakmuran,” kata Maria Cherry.
SDG 3 adalah untuk memastikan kehidupan sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua usia. Tujuan ini memiliki 13 target, yang diukur melalui 26 indikator.
Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk penyakit dan pengobatan, serta faktor sosial dan ekonomi seperti perumahan, kemiskinan, dan pendidikan.
“Kesehatan ibu sangat penting karena hal ini memengaruhi kesehatan perempuan, bayi, dan anak-anak,” tambahnya.
Mengurangi dampak pandemi Covid-19
Menutup sesinya, Maria Cherry menyampaikan sejumlah rekomendasi yang diberikan oleh WHO untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19 pada kesehatan maternal dan perinatal. Diantaranya ada akses Kesehatan Maternal.
Dalam hal itu dia menitik beratkan untuk memastikan bahwa semua perempuan memiliki akses ke perawatan maternal dan perinatal berkualitas, tanpa memandang status sosial ekonomi atau lokasi mereka.
Kedua, dia juga mengatakan kepada semua perawat untuk memperkuat sistem kesehatan agar dapat mengatasi tuntutan pandemi.
Baginya, edukasi perempuan tentang pentingnya perawatan prenatal dan perilaku sehat selama kehamilan.
Pemeriksaan ibu hamil untuk kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi kehamilan.
Selanjutnya, yang tak kalah penting yakni kesehatan mental maternal.
Maria Cherry dengan lugas menekankan pentingnya untuk Investasikan dalam layanan kesehatan mental untuk perempuan hamil dan keluarga mereka.
Dia menyarankan agar setiap pasien bisa menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga.
“Promosikan langkah-langkah perlindungan sosial untuk mendukung perempuan hamil dan keluarga mereka,” tambah Maria Cherry.
Pemantauan Determinan Kesehatan Sosial
Dari hal itu, Maria Cherry mengingatkan untuk meningkatkan pemantauan determinan sosial kesehatan.
Baginya, pendorong kesetaraan kesehatan mempercepat momentum pengumpulan dan pengukuran data Determinan Sosial Kesehatan (SDoH).
Dia menyarankan untuk mengumpulkan dan analisis data tentang dampak pandemi pada kesehatan maternal dan perinatal serta kombinasi Layanan Teknologi Tinggi dan Pendekatan Perawatan Tepat Sasaran.
Keseimbangan antara perawatan virtual dan perawatan tatap muka akan menjadi lebih baik dalam tahun yang akan datang, karena rencana kesehatan berusaha meningkatkan keterlibatan anggota.
“Bagikan informasi dan praktik terbaik untuk mengurangi dampak pandemi,” tambah Maria Cherry menutup sesi terakhir di hari pertama. (Jans).