DIAHROSANTI.NET, PONTIANAK- Kamis 14 September 2023 – Pada tanggal 14 September 2023, Bandar Udara Supadio Pontianak menjadi saksi kunjungan penting dari delegasi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo dan Junko Seriguci dari Jepang ke Stasiun Meteorologi Kelas 1 Supadio Pontianak.
Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memahami lebih lanjut sistem penanggulangan bencana di Kalimantan Barat.
Sutikno, yang menjabat sebagai Kasi Data dan Informasi Cuaca di Supadio Pontianak, menjadi pemandu kunjungan ini. Dia memberikan perbandingan yang menarik antara kondisi cuaca di Kalimantan Barat dan Jepang.
Menurut Sutikno, kecepatan angin kencang di Indonesia (100 km/h) ternyata jauh lebih rendah daripada di Jepang (200 km/h).
Selain itu, Sutikno juga memberikan informasi terkait fenomena El Nino yang saat itu sedang terjadi di Kalimantan Barat. Dia menjelaskan bahwa El Nino memiliki dampak yang beragam di berbagai daerah.
Sementara di Indonesia, El Nino menyebabkan kekeringan, di Jepang justru dapat memicu badai.
Selama kunjungan berlangsung, Junko Seriguci dan rombongan mereka berkesempatan untuk melihat fasilitas-fasilitas yang ada di Stasiun Meteorologi.
Mereka juga menyampaikan pertanyaan tentang cara pendeteksian kebakaran hutan. Sutikno menjelaskan bahwa upaya pencegahan kebakaran hutan melibatkan penyuluhan kepada masyarakat.
Meskipun kondisi di Kalimantan Barat aman jika tidak ada pembakaran, masih ada oknum yang melakukan pembakaran ilegal meskipun telah diimbau untuk tidak melakukannya.
Selain itu, kunjungan ini juga mencakup penjelasan terkait perangkat radio sonde dan pibal yang digunakan untuk pengamatan udara atas.
Rombongan juga diajak untuk melihat ruang observasi dan ruang analisis cuaca di Stasiun Meteorologi.
Mereka diberikan informasi tentang cara pelaporan data cuaca serta pemantauan titik panas dan potensi kebakaran hutan.

Junko Seriguci merasa sangat beruntung dapat melihat sistem informasi yang dikelola oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) di Supadio.
Dia menekankan pentingnya sistem informasi dalam upaya penanggulangan bencana dan memberikan apresiasi atas upaya BMKG dalam menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat.
Dia berharap sistem ini akan terus ditingkatkan dan dipertahankan.
Kunjungan ini merupakan kesempatan berharga untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara Indonesia dan Jepang dalam menghadapi ancaman bencana alam. (Jans).