DIAHROSANTI.NET, PONTIANAK– 14 September 2023 – Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat di Jalan Adisucipto, Pontianak, menerima kunjungan istimewa dari Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo dan Junko Seriguci yang merupakan seorang ahli asal Jepang yang telah bekerja di salah satu rumah sakit di Saitama, penanganan bencana salah satu keahliannya.
Pertemuan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inovasi dalam bidang penanggulangan bencana.
Dalam pertemuan yang penuh antusiasme ini, Edi Susanto dari Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalimantan Barat membahas berbagai jenis bencana yang menjadi fokus utama penanggulangan di wilayah tersebut, termasuk karhutla, angin puting beliung, dan banjir bandang.
Penekanan diberikan pada pentingnya manajemen bencana yang terstruktur dan didukung oleh dokumen-dokumen yang relevan.
Daniel, Ketua Satgas Informasi, memaparkan bahwa di Indonesia terdapat tiga jenis bencana, yaitu alam, non-alam, dan sosial.
Sasaran penanggulangan bencana adalah melindungi harta dan nyawa masyarakat. Ia juga mencermati peran penting lima pelaku utama dalam penanggulangan bencana, termasuk pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, dan perguruan tinggi.
Dengan penuh semangat, Daniel mengajukan pertanyaan kunci tentang inovasi dalam penanggulangan bencana, seperti solusi pengolahan lahan tanpa bakar yang ekonomis dan metode pemadaman api tanpa air yang efektif.
Junko Seriguci yang merupakan seorang ahli asal Jepang yang telah bekerja di salah satu rumah sakit di Saitama, memberikan wawasan berharga tentang bagaimana mengurangi dampak bencana.
Dia mencatat bahwa meskipun telah ada panduan dan rencana penanggulangan bencana, dukungan dari masyarakat dan budaya di Kalimantan Barat kadang kurang memadai.
Sebagai perbandingan, dia berbagi pengalaman Jepang, di mana pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang bencana sangat tinggi, sehingga rencana penanggulangan bencana menjadi lebih efektif.
Sekretaris Jendral Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Pastor Serafikus Suarno, mengungkapkan harapannya bahwa kedepannya mahasiswa universitas tersebut dapat berperan dalam memberikan edukasi bencana di wilayah tersebut.
“Ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pihak berwenang dalam upaya penanggulangan bencana,” katanya.
Kunjungan ini dianggap sebagai momen berharga dalam memperkuat kesadaran dan kerja sama dalam menghadapi berbagai ancaman bencana di Kalimantan Barat.
Ini juga memberikan inspirasi bagi inovasi lebih lanjut dalam melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak bencana. (Jans).