DIAHROSANTI.NET, Pontianak– 10 Oktober 2023, Provinsi Kalimantan Barat, yang terkenal dengan keindahan alamnya, memiliki luas wilayah mencapai 14,6 juta hektar.
Dari luas tersebut, sekitar 56,65 persen adalah kawasan hutan, membentang dari utara hingga selatan serta timur hingga barat provinsi ini. Keberadaan hutan ini adalah aset alam yang sangat berharga dalam menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati di Kalbar.
Selain hutan, Kalbar juga memiliki garis pantai yang panjang, mencapai lebih dari 1.000 kilometer, membentang di tujuh kabupaten atau kota pesisir. Kawasan pesisir ini juga kaya akan ekosistem mangrove yang seluas 161.557,19 hektar, yang memiliki peran penting dalam menjaga kualitas lingkungan pesisir.
Namun, salah satu aset alam yang paling luar biasa di Kalbar adalah 124 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dengan total luas mencapai 2.801.477 hektar. Keanekaragaman hayati di sini adalah salah satu yang terkaya, memberikan manfaat ekologis, ekonomis, dan sosial yang penting bagi masyarakat Kalbar.
Staf Ahli Gubernur Kalbar Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Christianus Lumano, menekankan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di provinsi ini. “Setiap spesies memiliki peran unik dalam jaring makanan dan siklus nutrisi.
Satu spesies punah dapat menyebabkan gangguan pada rantai makanan dan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan,” ujarnya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalbar merasa perlu untuk menyusun Profil Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang komprehensif sebagai dasar dalam menyusun Rencana Induk Pengelolaan Daerah (RIPDA) Kehati.
Dokumen ini akan menjadi panduan penting dalam merumuskan tata kelola lingkungan hidup yang lebih baik di masa mendatang.
Adi Yani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar, mengingatkan bahwa Inpres No. 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan memberikan mandat kepada pemerintah daerah untuk menyusun Profil Keanekaragaman Hayati dan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Daerah.
Proses penyusunan profil Kehati melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, LSM, dan pakar yang memiliki data terkait keanekaragaman hayati.
Profil ini juga mencakup aspek ekonomi, sosial, dan budaya yang dihasilkan dari keberadaan keanekaragaman hayati.
Kekayaan alam Kalbar, termasuk spesies-spesies unik dan endemik, tidak hanya memberikan manfaat ekonomi melalui industri farmasi dan pertanian, tetapi juga mendukung pengembangan ekowisata dan ekonomi kreatif berbasis masyarakat.
Selain itu, keanekaragaman hayati ini juga memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi.
Profil Kehati Kalbar disusun secara partisipatif dan inklusif untuk memastikan data yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan.
Melalui upaya ini, Kalimantan Barat berkomitmen untuk menjaga dan memanfaatkan kekayaan alamnya secara berkelanjutan, menjaga keseimbangan ekosistem, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di provinsi ini.
Editor: Jans
Sumber: Pontianak Global