DIAHROSANTI.NET, Rasau Jaya– 10 Oktober 2023 – Suryanto, seorang petani berusia 48 tahun di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, telah mengembangkan praktek sederhana restorasi gambut dengan cara yang tidak biasa.
Ia membudidayakan tanaman buah melon (Cucumis melo L) dalam budidaya tumpang sari dengan tanaman cabe rawit dompolan.
Tanaman melon yang ditanam oleh Suryanto terkenal dengan tekstur daging buah yang lunak, berwarna putih dan kemerahan, tergantung pada kultivar yang digunakan.
Tanaman melon memerlukan suhu optimal antara 25 hingga 30 derajat Celsius dan curah hujan antara 1500 hingga 2500 mm per tahun.
Praktek ini telah berlangsung selama 4 tahun di atas lahan awal seluas 1 hektar, yang kemudian diperluas menjadi lebih dari 4 hektar, dan melibatkan 4 tenaga kerja.
Yang unik adalah bahwa penanaman bibit melon dilakukan pada malam hari, sebagai upaya untuk menghindari gangguan hama dan penyakit serta sengatan matahari tropis yang ekstrim di pagi hari.
Suryanto tidak hanya fokus pada keberhasilan restorasi lahan gambut, tetapi juga pada dampak sosial ekonomi yang dapat dihasilkan dari usahanya.
Ia berhasil menanam lebih dari 4 hektar melon dalam satu siklus tanam, menghasilkan 40-50 ton melon setiap kali panen.
Selain itu, setelah panen melon, ia juga menanam cabe, kedua komoditas ini memiliki harga jual yang menguntungkan.
Meskipun ia mungkin tidak memahami dampak restorasi lahan gambut secara global, seperti mencegah kebakaran hutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca, Suryanto berfokus pada bagaimana usahanya dapat memberikan manfaat ekonomi bagi keluarganya.
Produk melonnya sudah menarik perhatian pasar di Malaysia, dan ia telah dikenal oleh konsumen Kalimantan Barat.
Keberhasilan metode tumpang sari melon dan cabe ini terletak pada pengelolaan pH air, pH tanah gambut, serta aspek-aspek budidaya tanaman yang memerlukan perhatian khusus.
Suryanto telah membuktikan bahwa usaha keras dan inovasi dapat mengubah lahan gambut yang sebelumnya tidak subur menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, melalui Dinas Koperasi UKM, mendukung usaha Suryanto dengan aspek legalitas, pemasaran, pembiayaan, dan pengembangan jaringan kerjasama.
Mereka juga melihat potensi untuk mengembangkan usahanya menjadi kawasan edu-wisata atau agro-wisata yang dapat mengedukasi pengunjung sambil meningkatkan perekonomian daerah.
Inovasi petani seperti Suryanto memberikan inspirasi bagi generasi milenial untuk memulai usaha pertanian yang berkelanjutan dan mendukung target Kementerian Pertanian untuk menghasilkan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga tahun 2024.
Dengan kerjasama lintas sektor, ini dapat menjadi contoh positif dalam memanfaatkan lahan gambut yang terbengkalai dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Editor: Edward
Sumber: Vincent Julipin