DIAHROSANTI.com, Pontianak – Guru, staff dan karyawan SD Plus Gembala Baik Pontianak melaksanakan Rekoleksi Sehari dengan tema “Mengembangkan Ekonomi Ekologis”. Dilaksanakan pada Jumat, 8 Maret 2024 pukul 08.00 s.d 12.00 WIB di Rumah Retret St. Fransiskus Assisi Tirta Ria Kubu Raya. Pembicara adalah Pastor Nobertus Desiderius, OFM Cap selaku sekretaris 2 Yayasan Pendidikan Gembala Baik Pontianak.
Rekoleksi diisi dengan beberapa rangkaian acara, yaitu materi, Jalan Salib, Pengakuan Dosa, Misa, dan Makan Siang Bersama. Kegiatan diawali dengan kata sambutan suster kepala Sekolah, Sr. Tanti Yosepha, CP., M.Pd. Dalam sambutannya suster Tanti menyampaikan tujuan diadakannya Rekoleksi Sehari untuk Guru dan Tendik.
Rekoleksi
“Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan di SD Plus Gembala Baik. Kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan setiap masa Adven dan masa Prapaskah. Perlu adanya pembinaan Rohani sebelum menyambut natal dan paskah. Bertujuan untuk mengundurkan diri sejenak dari aktivitas kehidupan sehari-hari dan sejenak menepi memaknai masa prapaskah di tahun 2024 ini” jelas suster Tanti. “Tapi besok diingat lagi lah ya bapak/ibu segala aktivitas kita di sekolah” lanjut suster Tanti diikuti tawa dari peserta dan pemateri.
Sr. Tanti juga menjelaskan bahwa tema yang diambil sesuai dengan kampanye mengenai lingkungan hidup di zaman sekarang ini. Sedang gencar-gencarnya kampanye cinta lingkungan/alam ciptaan. Supaya sekolah juga berpartipasi aktif menjaga keutuhan alam ciptaan.
Pastor Nobertus Desiderius, OFM Cap yang akrab disapa pastor Desi selaku pemateri menyampaikan materi dengan sangat apik sehingga sedikit banyak dapat dipahami dan dimengerti. Berkaitan dengan pengembangan ekologis pastor Desi mengatakan, bahwa untuk mewujudkan pengembangan ekonomi ekologis sangat penting dimulai dari kesadaran diri sendiri secara pribadi.
“Sekarang gerakan itu harus datang dari diri saya sendiri maka perlu adanya pengembangan pertobatan pribadi secara ekonomi ekologis” ungkap pastor Desi mengawali materinya.
Materi dikaitkan dengan permenungan terhadap teladan hidup St. Padre Pio yang merupakan seorang Kapusin, dikenal juga sebagai Bapa Pengakuan. Banyak hal baik dalam hidupnya yang dapat diteladani. Ia menjadi terkenal dan dikagumi karena hidupnya penuh mukjizat dan karunia rohani yang menginspirasi banyak orang. St. Padre Pio mendapatkan stigmata yang menyerupai luka-luka Kristus pada salib dan mengeluarkan darah, stigmata itu muncul di telapak tangan kiri kanan, kaki dan lambungnya.
Teladan Hidup
Pastor Desi mengaitkan teladan hidup St. Padre Pio dengan kehidupan sehari-hari, bahwa sebagai seorang guru dan tenaga kependidikan harus senantiasa mencintai pekerjaan dan mengembangkan kemampuan bersama-sama untuk membimbing siswa/siswi di sekolah.
“Dilaksanakannya Rekoleksi Sehari ini menjadi bagian dari proses untuk semakin solid dan kompak untuk membantu peserta didik mengembangkan apa yang sudah mereka miliki, agar semakin bertumbuh dan berkembang supaya tercapailah SD Plus Gembala Baik Pontianak yang diinginkan. Untuk mewujudkan hal itu kita harus bersatu dan bersinergi demi kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi. Kalau untuk kepentingan pribadi kita tidak akan mendapatkan apa-apa, justru akan semakin hancur” jelas pastor Desi.
Setelah sesi materi selesai dilanjutkan dengan jalan salib dan pengakuan dosa di kapel. Pengakuan dosa dilayani oleh Pastor Nobertus Desiderius, OFM Cap dan Pastor Stefanus Gathot, OFM Cap. Kemudian setelah selesai pengakuan dosa dilanjutkan dengan misa penutup yang dipersembahkan oleh pastor Gathot.
“Manusia memiliki karunia istimewah, yaitu kemampuan untuk mencintai dan dicintai. Berbeda dengan makhluk ciptaan lainnya. Karena cinta, manusia dapat hidup berdampingan untuk mewujudkan harmonisasi keutuhan alam ciptaan. Cinta yang dimaksud bukan pengertian secara sempit melainkan secara universal” ungkap pastor Gathot dalam Homilinya.
Misa diakhiri dengan berkat penutup, kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dan kegiatan rekoleksi diakhiri dengan makan siang bersama.