DIAHROSANTI.NET, Media Center San Agustin Pontianak, 26 Juni 2024 – Pekan Gawai Dayak 2024 baru-baru ini mencatat sejarah baru dengan penobatan Paulus Setyawan Jody (20 tahun), seorang mahasiswa semester II jurusan Keuangan dan Perbankan di AKUB Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Kampus II alias UNIKA San Agustin, sebagai Bujang Dayak 2024.
Paulus, yang berasal dari kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, berhasil menaklukkan kompetisi bergengsi ini dengan penuh semangat dan dedikasi yang luar biasa.
Dengan semangatnya yang menginspirasi dan tekad untuk terus berkembang, Paulus Setyawan Jody membawa harapan baru bagi pemuda Indonesia yang mencintai dan mempertahankan warisan budaya leluhurnya.
“Perasaan pertama kali campur aduk antara senang dan masih tidak bisa percaya,” ungkap Jody saat diwawancarai mengenai reaksinya saat pertama kali mengetahui kemenangannya
“Memang para finalis bujang dari setiap utusan sanggar maupun DAD menunjukkan kebolehan mereka dalam ajang ini. Namun, Puji Tuhan, saya bisa dipercaya dari total 20 finalis bujang saya terpilih sebagai bujang gawai Kalbar tahun 2024 ini,” kata Jody, (26/06/2024).
Sebagai seorang mahasiswa aktif, Jody menemukan keseimbangan antara tuntutan akademik dan persiapan untuk kompetisi ini.
Baginya, kuliah tentunya menjadi kewajiban utama, namun, selama mengikuti kegiatan Pekan Gawai Dayak, kampus memberi izin dan tidak mempersulit pengembangan bagi mahasiswa baik akademik maupun non-akademik.
Jody juga membagikan motivasinya untuk ikut serta dalam kompetisi ini. Dia awalnya karena ingin menantang diri sendiri untuk mencoba hal-hal baru.
“Saya juga ingin berkontribusi sebagai contoh bahwa anak muda generasi Z masih ada yang mencintai adat dan budaya khususnya Dayak,” ujar Jody, (26/06/2024).

Persiapan Jody
Menilik lebih dalam tentang persiapan yang dilakukan, Jody mengungkapkan, mendaftarkan diri hanya dua hari sebelum penutupan pendaftaran. Dia mengaku bahwa persiapan yang dilakukannya kurang dari satu minggu, namun dia mendapat banyak dukungan dari kampus dan sanggar Moreng yang mengutus saya.
Kemenangan Jody tidak hanya didukung oleh persiapan matang, tetapi juga oleh dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas akademiknya.
“Selama kegiatan Pekan Gawai Dayak ke-38 ini, orang tua saya selalu mendukung dan memberikan masukan kepada saya. Teman-teman AKUB dan beberapa dosen juga turut hadir mendukung saya. Semua ini tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, doa orang tua, dan dukungan teman-teman,” tambah Jody, (26/06/2026).
Faktor Kunci kemenangan
Menanggapi pertanyaan tentang faktor kunci yang membawanya meraih gelar juara 1, Jody menggarisbawahi tentang rasa percaya diri dan dinilai memiliki sesuatu yang berbeda.
“Saya yakin pilihan dari dewan juri ini adalah yang terbaik menurut mereka,” katanya , (26/06/2024).
Dia juga berharap kemenangannya bisa menginspirasi mahasiswa lain di Akademi Keuangan dan Perbankan (AKUB).
“Saya berharap ada mahasiswa AKUB lainnya yang juga berani mengambil kesempatan dan bagian dalam ajang ini sebagai pengembangan,” ujarnya, (26/06/2024).
Setelah memenangkan gelar ini, Jody memiliki rencana untuk masa depannya. Dia ingin memiliki koneksi yang luas dan terus belajar.
“Ini hanyalah awal bagi saya, dan masih banyak yang harus dilalui terutama untuk pengembangan dan pengetahuan saya tentang adat istiadat dan kebudayaan Dayak,” kata Jody.
Terakhir, Jody juga berbagi pandangannya tentang peran tradisi dan budaya Dayak dalam kehidupannya. Baginya Tradisi dan budaya Dayak sangat luar biasa.
Mereka sangat menghargai adat dan tradisi mereka, dan saya merasa terhormat menjadi bagian dari acara seperti Pekan Gawai Dayak yang memperkuat nilai-nilai manusiawi.
Sebagai penutup, dia menyampaikan rasa syukurnya atas pengalaman yang diperolehnya selama acara Pekan Gawai Dayak 2024.
“Pengalaman ini tidak bisa dibeli dengan apapun dan akan selalu terus saya ingat,” tutupnya, (26/06/2024).
By. Sam- Media Center San Agustin
Sumber: Paulus Setyawan Jody – Mahasiswa AKUB Pontianak