DIAHROSANTI.NET, Media Center San Agustin– Senin, 29 Juli 2024 – Kebanyakan orang tidak mengerti bagaimana sakit maag bisa terjadi. Rutinitas membuat orang lupa akan pentingnya mengisi ulang energi yang dapat menghasilkan kekuatan dalam beraktivitas sehari-hari.
Agar kendaraan bermotor dapat bergerak, sudah pasti memerlukan bahan bakar yang dianalogikan sebagai mobilitas suatu gerakan.
Manusia membutuhkan makanan yang dapat mengolah energi agar dapat digunakan dengan baik.
Merasa betapa pentingnya harus melakukan banyak pekerjaan sampai-sampai melupakan manfaat makanan, mengakibatkan rasa nyeri yang pasti akan diderita.
Pada umumnya, nyeri perut maag ini menyebabkan sakit kepala.
Minimnya pengetahuan tentang bagaimana nyeri perut maag dan sakit kepala terjadi menambah kepanikan dalam memikirkan kesembuhan.
Memicu rasa mual
Sebenarnya proses terjadinya maag disebabkan oleh lambung yang kosong dan tidak terisi oleh makanan sehingga terpaksa melakukan aktivitas yang menguras tenaga.
Sakit kepala dapat terjadi akibat maag yang berlebihan yang tidak disadari oleh kebanyakan orang.
Sakit kepala yang berlebihan ini akan memicu rasa mual, pernapasan menjadi terhambat, tubuh terasa tidak seimbang dan gemetar, akibat efek menahan sakit.
Suhu tubuh menjadi tidak menentu, terasa panas dan dingin, hal ini harus segera diatasi sebelum masalah bertambah parah hingga hilangnya kesadaran diri.
Penanganan yang cepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.
Mengatasi maag
Beberapa pengalaman dalam mengatasi maag, pemijatan sebenarnya sangat mudah dilakukan, namun dibutuhkan pengetahuan bagaimana mengenal titik nyeri bereaksi kuat.
Wajar jika pemijat mengetahui hal ini.
Namun seringkali, minimnya pendalaman materi dapat merugikan pasien.
Sakit maag dapat diatasi dengan pemijatan untuk meredakan ketegangan pada otot perut, dada, dan pinggang.
Pencarian kekakuan otot dengan teknik pijat usap atau mengelus pada pasien dibantu dengan minyak pelicin untuk memudahkan penemuan otot yang mengalami kekakuan.
Pijatan pada otot perut dengan dua jari atau satu jari akan terasa nyeri yang sangat menyiksa pada titik sasaran.
Melalui relaksasi ini terkadang pasien akan mengalami sendawa berulang, mual, dan muntah disertai ludah yang sedikit berbusa karena seiring dengan keluarnya gas dari lambung setelah melalui proses ini pasien akan merasa nyaman.
Pengalaman ini sudah dilakukan dari sekian banyak penyakit maag yang diderita pasien lebih merasa nyaman.
Namun diperlukan pengulangan pemijatan bagi penderita yang kronis.
By. Media Center San Agustin.
Penulis: Jayadi – Dosen PJKR San Agustin.