Diah Rosanti, Landak | Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo baru-baru ini berperan penting dalam mendukung penelitian internasional yang dilakukan oleh Carla Hermanussen, seorang ahli geografi dari TU Dresden, Jerman.
Penelitian ini berlangsung di dua sekolah menengah atas di Ngabang, yakni SMAN 1 Ngabang dan SMAS Maniamas, dengan fokus pada pemahaman lokal terkait perubahan iklim.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen universitas untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), terutama yang berkaitan dengan perubahan iklim.
Dalam laporan yang ditulis oleh Dian Febrianti dari International Office, dijelaskan bahwa selama kunjungan Carla, dosen Oxtapius Tawarik dan mahasiswa Selly Serlina dari Program Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, turut membantu sebagai penerjemah dan pendamping.
Mereka mendampingi Carla dalam berbagai pertemuan dengan pihak sekolah untuk memastikan komunikasi berjalan lancar.
Di kedua sekolah tersebut, Carla mengamati secara langsung proses pembelajaran di kelas, terutama dalam pelajaran geografi, yang relevan dengan tema penelitiannya.
Selain itu, ia juga melakukan wawancara mendalam dengan para guru, menggali lebih jauh tentang pandangan mereka mengenai perubahan iklim dan bagaimana hal ini mempengaruhi cara mereka mengajar.
“Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari pihak sekolah dan para siswa. Sebagai tanda terima kasih, Carla memberikan cendera mata berupa peta dan totebag kepada pihak sekolah,” tulis Dian dalam laporannya.
Hasil penelitian Carla ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang dampak perubahan iklim di kalangan siswa dan guru, khususnya di wilayah lokal seperti Ngabang.
Lebih jauh lagi, hasil temuan dari penelitian ini berpotensi menjadi dasar untuk pengembangan kurikulum pendidikan yang lebih relevan dengan isu-isu lingkungan global yang tengah dihadapi.
“Dengan hasil penelitian ini, kurikulum pendidikan diharapkan bisa lebih terarah dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan,” tutup Dian dalam laporannya. [S].